Judul: 100 Permainan Penyegar Pertemuan
Judul: Mari Bermain Permainan Kelompok untuk Anak,
Penulis: Martin Handoko & Theo Riyanto,
Penerbit: Penerbit Kanisius
Tahun terbit: 2006
Ilustrator: Bambang M
Beli buku ini? Klik di sini!


Permainan ini mengajak peserta menggunakan suara-suara binatang untuk menentukan identitas-identitas mereka. Karena para peserta perlu semakin akrab satu dengan yang lain dan mengetahui nama masing-masing peserta, kegiatan ini secara umum lebih tepat digunakan pada tahap akhir dari suatu program atau sesi pelatihan.

Waktu: Kira-kira 10-15 menit.
Kelompok: Paling baik untuk kelompok dengan 10-20 peserta.
Arena: Suatu ruangan tanpa halangan, tidak ada meja dan kursi.
Peralatan: Saputangan yang lebar atau scarf sebagai penutup mata.

Langkah Bermain.
1.    Fasilitator meminta para peserta berdiri dan membentuk suatu lingkaran yang besar.
2.    Setelah para peserta berada pada tempatnya masing-masing, fasilitator menjelaskan bahwa permainan ini mengajak mereka menyamarkan identitas mereka dengan menirukan suara-suara binatang.
3.    Fasilitator meminta seorang relawan berdiri di tengah lingkaran dan berperan sebagai “petani.” Fasilitator kemudian menutup mata si petani dan memutarnya sehingga ia kehilangan arah.
4.    Petani kemudian memanggil nama suatu binatang yang dapat ditemukan pada suatu daerah pertanian, misalnya sapi, ayam, kuda, bebek, angsa, babi, dan lain-lain. Para peserta yang berdiri di depan atau dekat dengan petani menirukan suara yang kira-kira menyerupai suara binatang itu. Misalnya, jika petani memanggil “sapi” peserta itu kemudian menyuarakan “mooooooo!”
5.    Tugas petani adalah menebak dengan benar siapa dia sebenarnya. Jika petani masih merasa bingung, ia dapat meminta peserta mengulangi suaranya dua kali. Petani mungkin akhirnya dapat menebaknya.
6.    Jika tebakan petani tidak tepat, ia berkeliling lagi dan harus memanggil suatu nama baru binatang agar peserta lain menirukannya. Prosedur ini dilanjutkan sampai petani dapat menebak beberapa identitas para peserta.
7.    Jika petani menebak identitas peserta dengan tepat, maka peserta itu menggantikannya menjadi petani yang “buta” dan petani yang lama bergabung dengan peserta lain dalam lingkaran.
8.    Permainan diteruskan selama kira-kira sepuluh menit atau setelah semua peserta memiliki kesempatan berperan sebagai petani.

Variasi
Fasilitator dapat meminta semua peserta menirukan suara binatang yang dipanggil oleh petani. Petani kemudian mencoba menyaring suara dan menebak identitas peserta yang berdiri di depannya atau dekat dengannya.

Jika kelompok terdiri lebih dari dua puluh peserta, fasilitator perlu menunjuk dua atau lebih petani dalam waktu yang sama.

 

Permainan Serigala dan Domba
Jenis: Permainan tanpa alat
Kelompok usia: anak usia 5-7 tahun


Persiapan
Pilihlah seorang anak untuk menjadi serigala yang bersembunyi di hutan. Sementara itu, anak-anak yang lain menjadi domba. Serigala berdiri di bagian ujung area. Lalu bagilah domba menjadi dua barisan sejajar ke samping dan tempatkan mereka di ujung area yang berlawanan dengan serigala.

Jalannya permainan

• Permainan diawali dengan para domba bertanya kepada serigala, “Hai, serigala, pukul berapa sekarang?” Akan tetapi sangat menarik jika anak-anak diajak untuk bersuara seperti domba.
• Lalu serigala akan menjawab dengan menyebutkan angka antara 1 sampai 10. Misalnya, “Pukul 3”, atau “Pukul 5”, atau “Pukul 10”, dan seterusnya.
• Jika serigala sudah menjawab, maka para domba yang ada di barisan pertama harus maju ke arah serigala dengan jumlah langkah sesuai dengan angka yang dikatakan serigala. Misalnya, pukul 3, berarti domba-domba harus maju 3 langkah.
• Setelah melangkah, domba-domba harus kembali bertanya dengan pertanyaan yang sama. Demikian pula serigala harus menjawab tetapi dengan angka yang berbeda.
• Sampai akhirnya, jika serigala menjawab, “Tengah malam”, maka domba-domba harus lari kembali ke belakang garis awal. Sementara itu, serigala harus berusaha menangkapi domba-domba itu sebanyak-banyaknya.
• Permainan berakhir jika setelah semua baris mendapat giliran, lalu dihitung jumlah domba yang tertangkap. Permainan dapat dilanjutkan kembali dengan memilih serigala baru.

Catatan dan Saran: Permainan ini diperuntukkan untuk anak usia 5-7 tahun. Tapi tampaknya juga masih asyik untuk dimainkan oleh anak-anak yang lebih besar atau bahkan untuk orang dewasa. Permainan ini tidak memerlukan alat khusus atau jika ada, alat itu tidak berperan penting dan dapat ditiadakan. Di sini ada beberapa permainan yang merupakan bermain peran, maka ajaklah anak-anak untuk berkhayal dalam bermain. Akan lebih baik lagi jika pendamping memberikan pengantar cerita pendek sebelum masuk ke dalam permainan. Saat kali pertama bermain, pendamping boleh memberikan contoh dan terlibat sebagai pemain. Jika anak-anak sudah bisa memainkannya dan mengerti aturan permainannya, pendamping bisa mengawasi jalannya permainan. Usahakan untuk tidak terlalu mencampuri jalannya permainan dengan interupsi atau teguran. Pendamping bisa mencampuri jika berhubungan dengan keamanan anak atau jika terjadi pertengkaran besar. Pujilah anak-anak jika mereka sungguh-sungguh mau terlibat dan dapat menyelesaikan permainan secara sportif.



Judul: Mari Bermain Permainan Kelompok untuk Anak,
Penulis: Dwijawiyata,
Penerbit: Penerbit Kanisius
Tahun terbit: 2013Buku ini dibahasakan ulang dari buku Mari Bermain 1, Mari Bermain 2, dan Mari Bermain 3 karangan Dwijawiyata, 1975, oleh Regina Stela MPE.
Editor: C. Erni Setiyowati
Ilustrator: Imam Maliki, Hernawan
Desainer Isi: Marini
Desainer Cover: Hermanus Yudi
Beli buku ini? Klik di sini!



Lihat permainan yang lain:
Menggoda Kera
Permainan Kucing dan Tikus

 

Permainan Menggoda Kera
Jenis: Permainan tanpa alat
Kelompok usia: anak usia 5-7 tahun


Persiapan
Buatlah lingkaran dengan kapur, sesuaikan dengan jumlah anak yang bermain. Pilihlah seorang anak untuk berperan sebagai kera. Katakan kepadanya bahwa ia seekor kera yang mempunyai bulu keemasan yang sangat indah sehingga semua orang ingin menyentuhnya. Tapi ia juga seekor kera yang lincah dan suka menyentuh orang-orang yang mendekatinya. Sementara itu, anak-anak lainnya menjadi orang-orng yang penasaran ingin menyentuh kera istimewa itu. Ajaklah mereka membayangkan bahwa bulu-bulu kera itu sangat indahnya sehingga mereka sangat tertarik untuk menyentuhnya.